Jumat, 04 Juli 2014

Life Is A Choice, Katanya..

Manusia hidup di dunia ini selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Tinggal bagaimana mereka mempertimbangkan pilihan itu hingga mereka memilih pilihan yang tepat. Tidak mudah memang untuk memilih mana yang tepat dan mana yang benar-benar kita butuhkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dan apabila kita memilih salah satu di antaranya pasti akan ada risiko yang harus kita terima. Harus ada pilihan yang kita korbankan untuk mendapatkan pilihan yang tepat. 
Aku juga pernah mengalami hal seperti itu. Disaat aku dihadapkan dengan tiga pilihan yang dimana aku harus memilih salah satu, tapi aku juga ingin ketiganya. Kondisi ini membuatku bingung dan tak tahu harus memilih yang mana. Di sini aku harus bisa berpikir jernih dan mempertimbangkan betul mana yang harus aku perjuangkan. Perlahan setelah aku melontarkan pertanyaan ke beberapa kawanku melalui media sosial, aku merasa bahwa aku sudah mulai menemui titik terang. Rasanya aku tahu mana yang harus aku pilih. 
Keputusan itu bukan murni hasil pemikiranku. Orang-orang terdekatkulah yang membantuku untuk berani mengambil keputusan terakhirku. Banyak saran yang mereka berikan kepadaku. Saat seperti inilah peran orang-orang yang kita sayangi, yang dekat dan peduli dengan kita sangat diperlukan.
Terimakasih untuk orang-orang spesial yang telah ada di saat aku membutuhkan kalian dan telah memberiku saran sehingga aku bisa menentukan pilihan dalam hidupku. Untuk langkah selanjutnya biarkan aku untuk berusaha semampuku dan akan aku terima apapun itu hasilnya.

Rabu, 02 Juli 2014

PHP

Bicara soal cinta, terkadang sulit untuk dimengerti. Banyak hal yang membuat kita bertingkah di luar kebiasaan kita. Terutama saat patah hati. Kita sebagai manusia tentu pernah menangis. Tapi menangis karena cinta adalah persoalan yang berbeda. Yang kita tangisi disini adalah hati dan perasaan. Disaat hati kita telah dilukai oleh seseorang yang kita sayang, kebanyakan remaja terutama perempuan lebih memilih untuk menangis. Kenapa? Karena perempuan lebih mengutamakan perasaan daripada amarah, katanya. Tapi kalau dipikir-pikir, pernyataan itu ada benarnya juga. Menangis karena pasangan kita itu hal yang wajar terjadi dalam suatu hubungan. Kita masih bisa menuntut pada pasangan kita. Namun lain halnya apabila kita menangis karena orang yang belum menjadi pasangan kita. Rasanya tidak ada hak apapun bagi kita untuk menuntut apa-apa darinya. Bisa jadi kesakitan itu karena kita berharap terlalu tinggi untuk bisa bersama dengannya. Sakit memang melihat pasangan kita berubah dan menjauh dari kita. Walaupun begitu hubungan kita bersama pasangan masih bisa berjalan semestinya sebelum ada kata "putus" di antara keduanya. Tapi akan lebih sakit melihat orang yang kita sayangi, yang dulunya sangat dekat dengan kita, namun belum menjadi hak kita pergi menjauh dari kita tanpa kita tahu penyebabnya. Dalam kasus ini yang aku maksud adalah PHP. Dewasa ini banyak kasus seperti itu yang dialami oleh remaja saat ini, tak terkecuali diriku sendiri. 
Tidak ingin munafik, terkadang korban php sering melakukan hal-hal yang lebay. Seperti menangis sambil mendengarkan lagu-lagu galau, flashback ketika seneng-senengnya pdkt, sindir-menyindir melalui social media, dan banyak lagi. Bahkan orang-orang yang berada di sekitar korban php juga sering menjadi korban kekesalannya. Dan hal yang membuat kita (si korban php) lebih sakit adalah ketika seseorang yang menjadi korban kekesalan kita menyadarkan kita tentang sebuah fakta bahwa kita juga tidak ada hak apa-apa untuk menuntut mereka (pelaku php) karena tidak ada status apa-apa antara kita dan si dia. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?
Semua itu bukan semata-mata kesalahan si pelaku php. Kita juga ikut andil dalam kasus ini. Mungkin apabila kita tidak terlalu berharap, semua ini tidak akan terjadi dan kita tidak akan merasa sakit yang berlebihan. 
Dari sini aku berpikir, menyukai seseorang bukan berarti kita harus bersama dengannya. Terkadang kita lebih baik menjadi teman dekat daripada menjadi kekasihnya.
Jadi pesanku untuk para remaja perempuan yang sedang pendekatan dengan seorang laki-laki, sebaiknya jangan terlalu berharap dan berkhayal terlalu tinggi. Karena akan sakit
kalau semua yang kita angan-angankan dan kita impikan tidak pernah terjadi dan malah berbanding terbalik dengan kenyataan. Dan untuk para lelaki, jangan pernah kalian memberi harapan palsu kepada perempuan-perempuan yang kalian dekati. Apabila kalian (para lelaki) ragu, sebaiknya jangan sekali-kali kalian memberi harapan kepada para perempuan kalau akhirnya harapan yang kalian beri hanyalah harapan kosong.

Selasa, 01 Juli 2014

Introduction

Hai, guys! Namaku Fairuz. Aku yang mengasuh blog ini. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dan ngomong-ngomong aku masih SMA looh.. Aku lahir di Semarang, 7 Maret 1998. Bicara soal namaku, mungkin beberapa dari kalian ada yang bingung sebenarnya aku ini cowok atau cewek. Yah, kebanyakan orang mengira kalau "Fairuz" adalah cowok. Tapi asal kalian ketahui saja aku ini seorang cewek. 
Setiap orang -khususnya para remaja- pasti pernah mengalami kisah-kisah yang mewarnai kehidupannya. Mulai dari kisah cerita tentang masalah keluarga, pertemanan, dan yang paling familiar dengan remaja yaitu kisah tentang masalah percintaan. Semua kisah yang dialami dan dirasakan oleh kebanyakan remaja tentu berbeda dengan yang dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa.
Kehidupan kita ini diibaratkan seperti buku. dimana setiap lembar halamannya dikiaskan sebagai kisah-kisah hidup kita yang pernah kita alami dan hanya bisa kita kenang. Semua pengalaman itu bisa kita jadikan sebagai pelajaran berharga untuk diri kita, dan semua itu merupakan sejarah hidup kita. 
Di blog yang aku buat ini, aku akan mengunggah postingan-postingan tentang kisah-kisah yang dialami oleh seorang remaja, dan mungkin juga pernah dialami oleh beberapa remaja lainnya. So, follow my blog with my new next chapters ;)
"Life is a book. Everyday has a new page. With adventures to tell, things to learn, and tales to remember." -Anonymous-
Oh, satu lagi kalian bisa follow twitterku juga di @fairuz_zulfa . Thankyou, guys!