Minggu, 16 November 2014

Cinta dan Pengorbanan

Cinta dan pengorbanan. Dua hal yang seharusnya tidak bisa untuk dipisahkan. Ya, mencintai berarti harus bersedia melakukan pengorbanan. Karena dari pengorbanan itulah salah satu bentuk pembuktian rasa sayang dan cinta kita terhadap seseorang. 
Mempunyai seorang kekasih yang rela berkorban untuk pasangannya adalah suatu hal yang sangat diidamkan oleh kebanyakan wanita. Betapa sangat bersyukurnya Fara telah mempunyai seseorang yang begitu rela berkorban untuknya. Seseorang yang lebih meementingkan keadaan dan keselamatan Fara daripada dirinya sendiri. Yang rela kehujanan demi meminjamkan mantelnya untuk Fara. Yang rela menemaninya berteduh walaupun sebenarnya ada acara yang telah menunggunya sedari tadi. Namun apa yang bisa Fara berikan untuk membalas semua pengorbanan yang telah Bagas lakukan untuk Fara? Tak ada yang bisa Fara lakukan untuk itu semua. Hanya perasaan haru yang menyelimuti hati Fara.
Terkadang sempat terlintas dalam benak Fara betapa egoisnya dirinya. Fara hanya bisa merasakan pengorbanan yang sangat berarti dari Bagas. Karena tak pernah sebelumnya ada seseorang yang mau berkorban seperti yang dilakukan Bagas untuk Fara. Namun apa boleh buat? Itulah cinta. Sering membuat kita melakukan hal-hal konyol yang tidak biasa kita lakukan menjadi hal yang harus dilakukan. 
Itulah sekelumit pengalaman seseorang yang membuat hati saya tersentuh. 

Nasi Goreng Porstex

Pengalaman ini berawal ketika aku dan teman – temanku usai mengikuti lomba yang diadakan oleh dinas pemerintah kota Semarang. Hari itu adalah hari Sabtu. Ya, saatnya weekend. Kami sangat lelah, letih, dan lapar waktu itu. Akhirnya kami memutuskan untuk mengisi perut kami karena cacing di dalam perut kami sudah mulai “dangdutan”. Dan seperti yang sebelumnya, kami bingung setiap kali mencari tempat makan. Akhirnya tanpa disadari kami telah mengelilingi kota tercinta.
Karena malam sudah mulai larut dan semua rumah makan yang kami kinjungi sudah penuh, akhirnya kami memutuskan untuk makan angkringan di pinggir jalan. Jaky (nama samaran) memarkir mobilnya dan kami turun untuk menyusuri waring – warung di sepanjang trotoar tersebut. Diawali dengan temanku dan pacarnya, aku berjalan di tengah bersama Vicky. Warung itu terletak di trotoar, pinggir kali dan di sudut. Remang – remang. Sebelum aku memasuki warung tersebut awalnya aku biasa saja. Tapi setelah aku masuk, tercium bau yang sangat menyengat. Namun aku mencoba menahannya. Sebetulnya aku ingin sekali pindah ke tempat lain yang lebih nyaman. Namun sayang, temanku sudah terlanjur duduk dan memesan walau dia juga merasakan hal yang sama denganku. Kami semua merasakan hal yang sama, bau yang sama.
Selama aku menunggui pesananku datang, aku terus memikirkan bau apa itu sebenarnya. Aku jadi ingat dulu pernah praktikum kimia menggunakan porstex. Bau yang sangat familiar dan tidak aku sukai. Saat itulah aku berbisik kepada teman yang ada di sebelahku bahwa baunya seperti porstex.Tak lama kemudian pesanan kami datang. Kami menyantap dengan raut muka yang bermacam – macam. Ada yang biasa – biasa saja, ada yang setengah hati, ada yang lahap. 
Seusai kami makan dan membayar, kami tidak langsung masuk ke dalam mobil. Kami mencari udara segar untuk menetralisir bau menyengat tersebut. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang. Di sepanjang perjalanan, kami membahas perihal nasgor porstex tadi. Kami beranggapan kalau mungkin saja porstex tersebut mereka gunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap dari kali yang ada di belakang warung itu, namun malah menimbulkan bau menyengat yang mengganggu dan tidak nyaman.
Itulah pengalaman kami yang “sangat mengesankan”. Tidak akan terlupakan perihal “nasi goreng porstex” hahaha.. Kapan – kapan kalian harus mencoba sensasinya!

Jumat, 29 Agustus 2014

Cinta Seharusnya...

Disaat dua insan yang sedang dibakar api cinta. Ketika keduanya merasa dunia hanya milik berdua. Saat semua terasa begitu indah, angan-angan tentang masa depan mulai hadir di antara mereka. Ya, seringkali sepasang kekasih selalu berkeinginan, berharap, dan berangan-angan kalau kelak mereka akan hidup bersama. Semua yang direncanakan terasa begitu indah dan menyenangkan. Namun, semua itu tidak bisa didapatkan secara instant. Belum tentu apa yang kita impikan bersama bisa terwujud kemudian hari. Belum tentu keluarga orang yang kita puja mau menerima kita. Belum tentu kita mendapat restu dari orang tua. Belum tentu takdir mengijinkan kita untuk membangun mimpi-mimpi kita dengannya. Tidak selayaknya kita bermimpi terlalu muluk-muluk, terlalu tinggi, dan akhirnya terhempas. Ingat siapa kita, latar belakang kita, perjalanan kita. Apalagi di usia sekolah yang masih punya perjalanan panjang yang dengan tegas menanti kita di masa depan. Tidak semua orang tua memberi kebebasan bagi buah hatinya untuk memikirkan soal asmara di masa sekolah. Mereka ingin anaknya untuk fokus hanya pada satu tujuan yang harus dicapai putra-putrinya. Maka apa yang seharusnya kita lakukan kalau kita jatuh hati pada seorang lelaki yang orang tuanya sedikit membatasi orang terkasih kita untuk menjalin suatu hubungan yang lebih dekat? Semua orang tua pasti mempunyai cita-cita yang sama untuk anak-anaknya. Mereka ingin melihat hasil buah cintanya menjadi seorang yang sukses. Maka apabila sudah seperti itu, jalani hubungan yang telah terlanjur kita jalin bersamanya dengan sewajarnya saja. Agar tidak terlalu sakit kalau seandainya kita terjatuh dan terbangun dari mimpi-mimpi kita nantinya.

Minggu, 24 Agustus 2014

Teman Hidup

Tak bisa dipungkiri bahwa manusia hidup sebagai makhluk sosial. Tuhan menciptakan kita berpasang-pasangan. Untuk saling melengkapi satu sama lain, menutup kekurangan pasangannya dengan kelebihan yang kita miliki. Untuk saling mengerti dan memahami. Menemani disaat senang, sedih, dan susah. Namun tidak semua orang bisa seperti itu. Banyak orang yang hanya memakai topeng indah utnuk menutupi kekurangannya yang lebih buruk. Mereka itu orang-orang yang mau menemani kita disaat kita senang, tetapi menghilang disaat kita dalam keadaan terpuruk. 
Aku sangat bersyukur Tuhan telah memberiku teman hidup yang bersedia menemaniku disaat terpurukku sekalipun. Yang selalu memberiku semangat dan mampu membuatku tenang di tengah isak tangisku. Meski sesibuk apapun dia saat ini, dia rela meluangkan waktunya untuk mengantarku ke rumah sakit dan menemaniku. Nikmat dari Tuhan apalagi yang harus aku dustakan kalau seperti ini? Sungguh tidak ada hal lain yang aku inginkan selain itu. Terimakasih untuk semua yang kamu berikan untukku. Bukan quantity, tapi quality. 

Jumat, 04 Juli 2014

Life Is A Choice, Katanya..

Manusia hidup di dunia ini selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Tinggal bagaimana mereka mempertimbangkan pilihan itu hingga mereka memilih pilihan yang tepat. Tidak mudah memang untuk memilih mana yang tepat dan mana yang benar-benar kita butuhkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Dan apabila kita memilih salah satu di antaranya pasti akan ada risiko yang harus kita terima. Harus ada pilihan yang kita korbankan untuk mendapatkan pilihan yang tepat. 
Aku juga pernah mengalami hal seperti itu. Disaat aku dihadapkan dengan tiga pilihan yang dimana aku harus memilih salah satu, tapi aku juga ingin ketiganya. Kondisi ini membuatku bingung dan tak tahu harus memilih yang mana. Di sini aku harus bisa berpikir jernih dan mempertimbangkan betul mana yang harus aku perjuangkan. Perlahan setelah aku melontarkan pertanyaan ke beberapa kawanku melalui media sosial, aku merasa bahwa aku sudah mulai menemui titik terang. Rasanya aku tahu mana yang harus aku pilih. 
Keputusan itu bukan murni hasil pemikiranku. Orang-orang terdekatkulah yang membantuku untuk berani mengambil keputusan terakhirku. Banyak saran yang mereka berikan kepadaku. Saat seperti inilah peran orang-orang yang kita sayangi, yang dekat dan peduli dengan kita sangat diperlukan.
Terimakasih untuk orang-orang spesial yang telah ada di saat aku membutuhkan kalian dan telah memberiku saran sehingga aku bisa menentukan pilihan dalam hidupku. Untuk langkah selanjutnya biarkan aku untuk berusaha semampuku dan akan aku terima apapun itu hasilnya.

Rabu, 02 Juli 2014

PHP

Bicara soal cinta, terkadang sulit untuk dimengerti. Banyak hal yang membuat kita bertingkah di luar kebiasaan kita. Terutama saat patah hati. Kita sebagai manusia tentu pernah menangis. Tapi menangis karena cinta adalah persoalan yang berbeda. Yang kita tangisi disini adalah hati dan perasaan. Disaat hati kita telah dilukai oleh seseorang yang kita sayang, kebanyakan remaja terutama perempuan lebih memilih untuk menangis. Kenapa? Karena perempuan lebih mengutamakan perasaan daripada amarah, katanya. Tapi kalau dipikir-pikir, pernyataan itu ada benarnya juga. Menangis karena pasangan kita itu hal yang wajar terjadi dalam suatu hubungan. Kita masih bisa menuntut pada pasangan kita. Namun lain halnya apabila kita menangis karena orang yang belum menjadi pasangan kita. Rasanya tidak ada hak apapun bagi kita untuk menuntut apa-apa darinya. Bisa jadi kesakitan itu karena kita berharap terlalu tinggi untuk bisa bersama dengannya. Sakit memang melihat pasangan kita berubah dan menjauh dari kita. Walaupun begitu hubungan kita bersama pasangan masih bisa berjalan semestinya sebelum ada kata "putus" di antara keduanya. Tapi akan lebih sakit melihat orang yang kita sayangi, yang dulunya sangat dekat dengan kita, namun belum menjadi hak kita pergi menjauh dari kita tanpa kita tahu penyebabnya. Dalam kasus ini yang aku maksud adalah PHP. Dewasa ini banyak kasus seperti itu yang dialami oleh remaja saat ini, tak terkecuali diriku sendiri. 
Tidak ingin munafik, terkadang korban php sering melakukan hal-hal yang lebay. Seperti menangis sambil mendengarkan lagu-lagu galau, flashback ketika seneng-senengnya pdkt, sindir-menyindir melalui social media, dan banyak lagi. Bahkan orang-orang yang berada di sekitar korban php juga sering menjadi korban kekesalannya. Dan hal yang membuat kita (si korban php) lebih sakit adalah ketika seseorang yang menjadi korban kekesalan kita menyadarkan kita tentang sebuah fakta bahwa kita juga tidak ada hak apa-apa untuk menuntut mereka (pelaku php) karena tidak ada status apa-apa antara kita dan si dia. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?
Semua itu bukan semata-mata kesalahan si pelaku php. Kita juga ikut andil dalam kasus ini. Mungkin apabila kita tidak terlalu berharap, semua ini tidak akan terjadi dan kita tidak akan merasa sakit yang berlebihan. 
Dari sini aku berpikir, menyukai seseorang bukan berarti kita harus bersama dengannya. Terkadang kita lebih baik menjadi teman dekat daripada menjadi kekasihnya.
Jadi pesanku untuk para remaja perempuan yang sedang pendekatan dengan seorang laki-laki, sebaiknya jangan terlalu berharap dan berkhayal terlalu tinggi. Karena akan sakit
kalau semua yang kita angan-angankan dan kita impikan tidak pernah terjadi dan malah berbanding terbalik dengan kenyataan. Dan untuk para lelaki, jangan pernah kalian memberi harapan palsu kepada perempuan-perempuan yang kalian dekati. Apabila kalian (para lelaki) ragu, sebaiknya jangan sekali-kali kalian memberi harapan kepada para perempuan kalau akhirnya harapan yang kalian beri hanyalah harapan kosong.

Selasa, 01 Juli 2014

Introduction

Hai, guys! Namaku Fairuz. Aku yang mengasuh blog ini. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dan ngomong-ngomong aku masih SMA looh.. Aku lahir di Semarang, 7 Maret 1998. Bicara soal namaku, mungkin beberapa dari kalian ada yang bingung sebenarnya aku ini cowok atau cewek. Yah, kebanyakan orang mengira kalau "Fairuz" adalah cowok. Tapi asal kalian ketahui saja aku ini seorang cewek. 
Setiap orang -khususnya para remaja- pasti pernah mengalami kisah-kisah yang mewarnai kehidupannya. Mulai dari kisah cerita tentang masalah keluarga, pertemanan, dan yang paling familiar dengan remaja yaitu kisah tentang masalah percintaan. Semua kisah yang dialami dan dirasakan oleh kebanyakan remaja tentu berbeda dengan yang dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa.
Kehidupan kita ini diibaratkan seperti buku. dimana setiap lembar halamannya dikiaskan sebagai kisah-kisah hidup kita yang pernah kita alami dan hanya bisa kita kenang. Semua pengalaman itu bisa kita jadikan sebagai pelajaran berharga untuk diri kita, dan semua itu merupakan sejarah hidup kita. 
Di blog yang aku buat ini, aku akan mengunggah postingan-postingan tentang kisah-kisah yang dialami oleh seorang remaja, dan mungkin juga pernah dialami oleh beberapa remaja lainnya. So, follow my blog with my new next chapters ;)
"Life is a book. Everyday has a new page. With adventures to tell, things to learn, and tales to remember." -Anonymous-
Oh, satu lagi kalian bisa follow twitterku juga di @fairuz_zulfa . Thankyou, guys!